Peran Masyarakat dalam Perlindungan Perairan di Indonesia
Peran masyarakat dalam perlindungan perairan di Indonesia tidak bisa dipandang enteng. Sebagai negara kepulauan dengan kekayaan sumber daya laut yang melimpah, keterlibatan aktif masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian ekosistem perairan.
Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Antam Novambar, “Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem perairan. Mereka adalah mata dan telinga bagi pemerintah dalam mengawasi serta melaporkan adanya praktik-praktik illegal fishing dan kerusakan lingkungan laut.”
Salah satu contoh peran masyarakat dalam perlindungan perairan adalah melalui program pengelolaan terumbu karang di berbagai daerah pantai. Dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pengawasan dan pemeliharaan terumbu karang, dapat membantu menjaga keberlanjutan ekosistem tersebut.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2020, tingkat partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan terumbu karang di Indonesia masih rendah. Hanya sekitar 30% masyarakat yang aktif terlibat dalam kegiatan pemeliharaan terumbu karang.
Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam perlindungan perairan. Pendidikan lingkungan sejak dini, pelatihan bagi masyarakat tentang keberlanjutan sumber daya laut, serta pemberian insentif bagi masyarakat yang aktif dalam menjaga ekosistem perairan dapat menjadi langkah-langkah yang efektif.
Dengan demikian, peran masyarakat dalam perlindungan perairan di Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga merupakan kewajiban bersama untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut yang menjadi aset berharga bagi generasi mendatang.